TpWiBSC0BUAoTfA5GfAiGfr0Td==

BPP Kecamatan Patokbeusi Melaksanakan Kegiatan Pembekalan Brigade Pangan Tahun 2025 Provinsi Jawa Barat Angkatan 09 sejak Tanggal 25 hingga 27 November 2025

 



SUBANG || sjb Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai satu tahun masa kepemimpinannya dengan capaian penting dalam revitalisasi sektor pertanian nasional, khususnya di bidang ketahanan pangan dan perbaikan sistem pupuk nasional.


Sejalan dengan visi besar pemerintah dalam memperkuat kemandirian pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Subang sudah menyelenggarakan kegiatan Percepatan Pembentukan Brigade Pangan.


Kegiatan itu menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui sinergi lintas lembaga, kolaborasi antara penyuluh, petani, dan pemerintah daerah, serta percepatan pembentukan kelembagaan petani yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim.


Kemudian daripada itu, pada Kamis (27/11/2025) BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Patokbeusi melaksanakan kegiatan Pembekalan Brigade Pangan Tahun 2025 Provinsi Jawa Barat Angkatan 09 sejak Tanggal 25 hingga 27 November 2025.


Pertemuan tersebut dihadiri oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), penyuluh pertanian dari seluruh kecamatan serta selutuh ketua kelompok tani (Poktan), satu ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan), Kepala Desa, dan Babinsa dari wilayah sasaran.


Hadir pada kegiatan ini, Bapak Haris sebagai Kepala BPP Kecamatan Patokbeusi. Dalam sambutannya, menegaskan pentingnya peran penyuluh dalam mendorong transformasi pertanian menuju sistem yang modern dan berkelanjutan.


"Brigade Pangan diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan,” ucap Haris.


Sementara itu, Kepala Penyuluh Pertanian, Eko Ginanjar K., A.Md., menyampaikan bahwa Pembekalan Brigade Pangan merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan pangan serta memperkuat daya saing sektor pertanian.


“Melalui Brigade Pangan, kita ingin menciptakan gerakan bersama antara penyuluh, petani, dan pemerintah dalam mengawal produksi pangan. Ini bukan sekadar program, tetapi gerakan nyata menuju kemandirian pangan,” tegasnya.


Selain memperkuat kapasitas petani, program ini juga menjadi sarana pembinaan generasi muda milenial di sektor pertanian. Melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan, diharapkan mereka dapat menjadi pelopor inovasi teknologi dan wirausaha tani modern.


“Brigade Pangan adalah simbol kebangkitan petani Indonesia. Kita ingin petani menjadi subjek utama pembangunan, bukan hanya penerima manfaat. Dengan revitalisasi pupuk, efisiensi produksi, dan kolaborasi lintas sektor Indonesia menuju swasembada pangan yang mandiri dan berdaulat,” ujar Eko.


Eko menambahkan, bahwa penyuluh dan petani adalah garda depan transformasi pertanian Indonesia. Melalui Brigade Pangan, kita membangun ekosistem kolaboratif yang memperkuat kapasitas SDM, menumbuhkan inovasi, dan menyiapkan regenerasi petani muda.


Eko juga berkomitmen memberikan dukungan penuh dalam bentuk pelatihan, pembinaan kelembagaan, dan fasilitasi pendampingan bagi seluruh anggota Brigade Pangan.


Dengan semangat kolaborasi, sinergi, dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak, diharapkan menjadi salah satu contoh sukses implementasi Brigade Pangan di tingkat daerah sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, membangun kemandirian petani, dan menghidupkan kembali kejayaan pertanian Indonesia.


*Penulis (: Nurdin )

 

Type above and press Enter to search.