Garut—Suara Jabar Banten Upaya serius pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut dalam melindungi hak-hak anak mendapat dukungan penuh dari Yayasan Sekretariat Masyarakat dan Anak (Semak) yang didukung oleh yayasan Gemilang Indonesia (YGSI). Workshop Perlindungan Anak Berbasis Sekolah dan penguatan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan ini sarat manfaat bagi sekolah khususnya di Kabupaten Garut aman, nyaman, dan terbebas dari kekerasan, di Hotel ANB Resort, Minggu (19-20/10/2024).
Acara tersebut di hari langsung oleh Dinas Pendidikan kabupaten Garut, Dinas DPPK BPPPA, Dinkes, Dinsos, Kemenag, Satpol PP, Diskominfo, kepala Sekolah, Yayasan Semak, dan Pengawas Sekolah dengan jumlah seluruhnya 30 orang.
Menurut Ajang Rusmana, M.Pd, Bidang Perlindungan Anak, "Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PPPA) Kabupaten Garut, materi penyusunan SOP satuan gugus tugas pencegahan kekerasan pada satuan pendidikan (satgas PKKSP)", Paparnya Ajang.
Ditempat yang sama Ketua Yayasan Semak Kabupaten Garut, Agus Nurdin didampingi Fasilitator Tatang, tujuan kegiatan ini adalah berupaya meningkatkan pemahaman satuan pendidikan tentang hak dan perlindungan anak Berupaya, meningkatkan pemahaman dan rencana implementasi satuan pendidikan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan sesuai dengan Permendikbud Ristek No 46 tahun 2023.
"Tujuan lainnya adalah merencanakan pembentukan satuan tugas perlindungan anak di tingkat kabupaten dan TPPK di satuan pendidikan, serta merancang kegiatan P5 dalam upaya pengembangan dan penguatan pendidikan kesehatan reproduksi dan perlindungan anak dalam tema. “Bangunlah Jiwa dan Raganya." Ungkapnya Nurdin
Masih menurut Agus Nurdin, untuk mendorong pencapaian tujuan tersebut, Yayasan Semak didukung yayasan Gemilang Indonesia (YGSI) menyelenggarakan Workshop Perlindungan Anak dan penyusunan SOP Pencegahan penanganan kekerasan di lingkungan satuan Pendidikan para peserta mendapat materi pemahaman tentang modul penangan dan pencegahan, hak dan perlindungan anak serta kebijakan yang menyertainya, meliputi perlindungan anak, UU perlindungan anak dan Permendikbud No. 46 tahun 2023 dan kebijakan daerah.
Materi lainnya tentang kekerasan anak, memetakan masalah dan potensi, merancang program pencegahan dan penanganan kekerasan anak di sekolah, sistem rujukan dan etika penanganan kasus.
Dalam hal ini sekolah diharapkan mampu merancang penanganan dan sistem rujukan korban kekerasan dan mampu membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Para peserta kembali mendapat pencerahan tentang kebijakan perlindungan anak (child safe guarding policy) di sekolah, refresh P5.
" Perencanaan P5 PKRS dan PKKSP di sekolah, pembentukan tim projek, serta merencanakan ekspose/gelar karya P5, serta memahami bentuk dukungan dan administrasi dari Tim Semak, dan melakukan penyusunan SOP penanganan dan pencegahan sekaligus melakukan pembinaan dan pendampingan. Dari beberapa kalangan mengapresiasi kegiatan," paparnya Agus.
Kepala SMPN 1 Cibalong, Yudi S.Pd. Menambahkan aktivitas luar biasa ditunjukkan Semak didukung yayasan Gemilang Sehat indonesia (YGSI) merupakan tindakan nyata mewujudkan sekolah ramah anak.
Ini merupakan tambahan strategi dalam upaya mengurai permasalahan kesiswaan di sekolah. Setelah mendapat dukungan Semak, kami semakin percaya diri dalam melakukan pembinaan terhadap siswa sesuai visi misi sekolah. Upaya Semak sejalan dengan visi sekolah, yakni terampil, objektif dan prestatif (TOP) dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
“Kami siap mengawal program Semak, karena selain sejalan dengan misi yang tengah dijalankan SMPN 1 Cibalong. Dalam amanatnya," kata Yudi.
Diakhir kegiatan, Pengawas Pembina SMPN 1 Cibalong, H. Tony Syafari Suparna, S.Pd.,M.Pd berpesan agar semua sekolah di lingkungan Disdik dan kemenag kabupaten. Garut mampu memanfaatkan peluang berharga yang difasilitasi Yayasan Semak terhadap perwujudan sekolah yang sehat, aman, dan nyaman. Pungkasnya.
(Nacep)