SJB Garut : Di antara dinginnya angin malam dan tenangnya langit desa, lantunan doa mengalun dari pelataran Pondok Pesantren Al-Ghoniyyah, Kp. Cikaso RT 04/06, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut. Senin malam itu, lembar baru kehidupan para santri resmi dibuka dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren (MPLP).
Putih pakaian mereka, bersih pula niat di dada. Duduk bersila, santri dan santriwati baru mengawali perjalanan panjang bukan hanya untuk menjadi pandai, tapi untuk mengenal makna hidup yang sejati. Di tangan mereka kitab, di hati mereka harapan.
Acara dibuka langsung oleh Pimpinan Pondok, KH. Rd. Jujun Junaedi Anwar, sosok kharismatik yang dalam tutur katanya, terselip keteduhan dan kebijaksanaan. "Pesantren ini bukan hanya tempat belajar, tapi taman tempat jiwa-jiwa muda ditempa. Di sini, ilmu dan adab disandingkan. Kami tidak hanya ingin mereka pandai berkata-kata, tapi juga tahu kapan harus diam, dan kepada siapa harus tunduk," ujarnya lirih namun penuh makna.
Kegiatan MPLP bukan sekadar rutinitas pengenalan. Ia ibarat pintu gerbang menuju dunia baru, tempat waktu berjalan perlahan namun penuh pelajaran. Di sela lantunan nasihat dan bacaan ayat suci, mengalir seni kehidupan: seni menjadi hamba, seni menata diri, seni mengukir masa depan.
Pondok Pesantren Al-Ghoniyyah bukanlah pesantren biasa. Ia adalah tempat di mana cita-cita tidak dibatasi tembok, dan mimpi tidak dibatasi jarak. Dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi, semuanya terhampar dalam satu jalan yang utuh. Bahkan, Al-Ghoniyyah membuka cakrawala lebih luas, memberi ruang untuk santri berkembang hingga ke panggung dunia internasional.
Di sinilah ilmu bukan sekadar dihafal, tapi dilahirkan. Karir bukan hanya dikejar, tapi disiapkan sejak dini dengan bekal iman, etika, dan visi global. Salah satu momen menyentuh hadir saat para wali santri turut menyaksikan. Di antaranya, Bapak Cece Maedi, yang mengungkapkan rasa haru dan keyakinannya.
"Aku tak menitipkan anakku untuk sekadar belajar huruf dan angka. Tapi untuk belajar merendah, belajar bangkit, dan belajar menjadi manusia. Semoga di pondok ini, ia tumbuh bukan hanya jadi pintar tapi jadi lentera, yang menerangi hati-hati yang gelap, bahkan tanpa harus berkata-kata."
Kata-katanya menusuk sunyi, menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya. Di pondok seperti Al-Ghoniyyah, ilmu tak diajarkan lewat suara lantang, tapi lewat keteladanan dan doa yang diam-diam mengetuk pintu langit.
Rangkaian MPLP akan berlangsung selama beberapa hari. Isinya bukan sekadar jadwal padat, tapi perjalanan batin: dari bangun sebelum fajar, salat berjamaah, tilawah, hingga memahami bahwa kesederhanaan adalah kemewahan jiwa.
Di sinilah, seni itu hidup bukan di atas panggung, tapi di balik tembok sunyi pondok. Di setiap langkah kaki menuju masjid, di setiap air wudu yang menetes, dan di setiap hafalan yang dibacakan dengan lirih. Al-Ghoniyyah adalah panggung kecil, tempat ribuan hati dilatih untuk jadi besar.
Dan malam itu, diiringi bintang yang malu-malu muncul di langit Cikaso, ratusan anak muda resmi menapaki jalan yang tak mudah, tapi penuh berkah - jalan para pencari Tuhan, dan pencari makna hidup yang sejati.
Pondok Pesantren Al-Ghoniyyah, yang dipimpin oleh KH. Rd. Jujun Junaedi Anwar, merupakan salah satu pondok pesantren yang terkenal di Garut. Dengan visi "Membangun Generasi yang Beriman, Berilmu, dan Berakhlak", pondok ini berkomitmen untuk mencetak santri yang tidak hanya pintar, tapi juga berakhlak mulia.
Dengan kurikulum yang terintegrasi, pondok ini menawarkan pendidikan yang komprehensif, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Santri juga dilatih untuk memiliki keterampilan hidup, seperti kemandirian, kerja sama, dan kepemimpinan.
Pondok Pesantren Al-Ghoniyyah juga dikenal dengan kegiatan keagamaan yang rutin, seperti salat berjamaah, tilawah, dan pengajian. Santri juga dilatih untuk memiliki kesadaran sosial, dengan kegiatan seperti bakti sosial dan pengabdian masyarakat.
Dengan semua yang ditawarkan, Pondok Pesantren Al-Ghoniyyah merupakan pilihan yang tepat bagi orang tua yang ingin memberikan pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka.Kabiro SJB Garut ( C M )