SJB Garut –Usai kisah menyayat hati tentang Bu Ijah dan rumah lapuk tanpa dinding menyebar luas, Kepala Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Rusman, langsung turun tangan. Tak menunggu pekan berganti, ia datang ke Kampung Cikaso RT 01 RW 06, Desa Cigawir, tempat di mana Bu Ijah hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Dengan tatapan yang tak dibuat-buat, Rusman duduk di depan rumah yang berdinding bilik bambu dan beratap nyaris roboh. Ia tidak datang membawa janji, tapi membawa tanggung jawab.
“Maafkan Saya, Bu Ijah…" (18/7/2026)
Di hadapan warga dan media, Rusman mengucapkan kalimat yang langka diucapkan oleh seorang pemimpin:
“Saya pribadi meminta maaf karena selama ini memang Bu Ijah belum bisa masuk skala prioritas secara administratif. Tapi bukan berarti kami diam. Kami sudah berusaha sejak dulu lewat RT, RW, Kadus hanya belum terlihat. Tapi saya janji, mulai sekarang Bu Ijah jadi prioritas utama.”
Satu kalimat maaf yang jujur, lebih menyembuhkan daripada ribuan pembelaan.
Kini, setelah bertahun-tahun hanya jadi bahan survei tanpa tindak lanjut, rumah Bu Ijah akhirnya mendapat titik terang.
Kades Rusman memastikan bahwa rumah tersebut telah resmi masuk program RUTILAHU dan akan direalisasikan pada awal tahun 2026.
Tak hanya itu, ia juga telah:
- Berkoordinasi langsung dengan Baznas,
- Menggalang bantuan melalui RT/RW dan kepala dusun,
- Menyusun data teknis dan proposal resmi agar segera masuk jalur prioritas.
Rusman menyadari bahwa tugas kepala desa bukan sekadar administratif, tapi tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. Ia tak menampik bahwa sistem kadang lambat. Tapi hatinya tidak.
“Saya bukan pemimpin yang sempurna, tapi saya ingin warga tahu saya tidak akan lepas tangan. Saya akan terus berdiri bersama mereka, terutama saat kondisi paling sulit.”
Di tengah rimbunnya masalah, rumah Bu Ijah akhirnya menjadi simbol harapan baru:
Bahwa masih ada pemimpin desa yang berani mengakui kekurangan, dan berani memperbaikinya.
“Saya tidak akan biarkan Bu Ijah menghabiskan sisa hidupnya di balik kain robek. Rumah itu akan dibangun. Itu janji saya, sebagai kepala desa dan sebagai manusia.”
Desa Cigawir tidak diam.
Kecamatan Selaawi tidak menutup mata.
Kabupaten Garut mendengar. Dan dari Kampung Cikaso, sebuah cerita kemanusiaan telah ditulis ulang , bukan dengan tinta laporan, tapi dengan gerak hati dan niat tulus dari seorang kepala desa bernama Rusman.Kabiro Garut ( C M )